Total Tayangan Halaman

Sabtu, 08 September 2012

KAMPUS KU SAYANG KAMPUS KU MALANG


Sebuah penghargaan ketika kita menyandang status mahasiswa. Orang di anggap masyarakat sebagai kaum yang intelektual yang akan membawa negeri kita ini menuju kemerdekaan yang sesungguhnya. Mungkin kita sepakat sebagai mahasiswa juga kita harus aktif sebagai orang yang peduli terhadapa apapun termasuk kampus kita mengingat kampus kita (UNM) di mana menurut pembacaan salah satu sahabat kita bahwa kamus kita telah tergeser oleh budaya-budaya yang negatif. Kebanyakan mahasiswa sekarang menganggap kampus sebagai MALL yang di anggap sebagai kaum muda jaman sekarang tempat untuk nongkrong (kumpul-kumpul) dengan memperlihatkan pakaian dengan gaya modern seperti memperlihatkan pakaian – pakaian mewah dengan rambut yang begitu lurus serta di dukung oleh pernak-pernik yang menhiasi dirinya dengan barang distro. Kebanyakan dari dalam diri kita juga yang tidak sadar ruang kadang menganggap kampus sebagai TAMAN tempat untuk melampiskan rindu kita kepada sang pacar sehingga tujuan kita datang ke kampus untuk menjadi terabaikan dan tergeser.
Melihat keadaan seperti itu kami mengajak sahabat/kawan/saudara(i) untuk membendung semua itu dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat guna menciptakan kampus yang bercitrakan tempat untuk belajar sehingga ke depan kita bisa mengabdi di masyarakat.
 Kenyataannya, pendidikan Indonesia tidak berujung sesuai dengan hakekat pendidikan itu sendiri. Berdasarkan historis, pendidikan Indonesia masih menyisakan kepedihan  mendalam bagi rakyat, sistem pendidikan Indonesia belum bisa berbuat apa-apa bagi kemajuan tenaga produktif, dari masa ke masa hanya dijadikan alat legitimasi untuk mempertahankan sistem ekonomi, politik yang anti rakyat.  Rezim berganti rezim tak jua membawa harapan kemajuan, pemerintahan Indonesia dari masa ke masa hanyalah  menjadi rezim penghamba yang tidak berani berdiri diatas kepentingan rakyat Indonesia. Dibawah kepemimpinan pelayan setia “SBY” imperialisme yang dipimpinan Amerika Serikat terus menancapkan dominasinya atas kepentingan politik, ekonomi, militer dan kebudayaan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar